Karakteristik Briket Dari Campuran Ampas Tebu Dan Sekam Padi Dengan Rasio Perekat Tepung Tapioka Yang Berbeda
Characteristics of Briquettes Made from a Mixture of Sugarcane Bagasse and Rice Husk with Different Ratios of Tapioca Starch Adhesive
DOI:
https://doi.org/10.25047/nacia.v3i1.330Keywords:
limbah biomassa, briket, perekat, karakteristik briket, standar SNI 01-6235-2000Abstract
Peningkatan produksi tebu di Indonesia berdampak pada bertambahnya limbah ampas tebu, yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar pabrik gula atau pakan ternak. Demikian pula, sekam padi sebagai hasil samping penggilingan padi masih belum dimanfaatkan secara optimal. Jika tidak dikelola dengan baik, kedua limbah ini berpotensi menimbulkan masalah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mengolah limbah tersebut agar bernilai ekonomis, salah satunya dengan menjadikannya briket sebagai bahan bakar alternatif padat berbasis biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik briket dari campuran ampas tebu dan sekam padi dengan rasio perekat tepung tapioka yang berbeda, serta membandingkan dengan standar SNI 01-6235-2000. Proses pembuatan dilakukan melalui peng-arangan bahan baku, penghalusan, pengayakan, pencampuran dengan perekat dan air panas, pencetakan, serta pengeringan menggunakan tray drye. Karakteristik briket diuji memalui kadar air, kadar abu, densitas, laju pembakaran, dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air briket 2,07-3,15%, kadar abu 4,87-5-15%, densitas 0,49-0,54 g/cm3, laju pembakaran 0,011-0,024 g/detik, serta nilai kalor 3623,30-3900,55 kal/g. Meskipun parameter karakteristik briket cukup baik, nilai kalor yang dihasilkan masih berada dibawah standar SNI 01-6235-2000.
